PENERAPAN HP DALAM PENDIDIKAN
Artikel :
Dewasa ini banyak sekali handphone dari berbagai
merk beredar di masyarakat. Indonesia merupakan pasar terbesar di dunia bagi
para vendor handphone. Rata-rata masyarakat Indonesia memiliki handphone lebih
dari satu per orangnya. Mengapa handphone banyak sekali digunakan oleh
masyarakat? Hal ini tidak terlepas dari beberapa faktor antara lain :
infrastruktur jaringan telepon seluler yang telah dibangun di seluruh pelosok
tanah air. Selain itu biaya penggunaan (untuk sementara baru biaya percakapan)
boleh dibilang cukup murah. Dan faktor kelengkapan fitur yang ada di suatu
handphone merupakan daya tarik sendiri bagi masyarakat untuk tidak lepas
membawa handphone kemanapun dia pergi.
Keberadaan Handphone (Hp) memiliki fenomena
tersendiri bagi dunia pendidikan khusunya bagi pelajar dan mahasiswa.
Kehadirannya yang menawarkan kecanggihan untuk dapat mengakses segala informasi
lintas dunia dengan sangat cepat, mudah dan murah sering dijadikan kambing hitam
merosotnya moral/budi pekerti bangsa. Hal ini mungkin benar adanya, akan tetapi
tentu tidak sepenuhnya benar jika ada anggapan/persepsi bahwa kehadiran telepon
selular bagi pelajar dan mahasiswa lebih membawa dampak negatif dari pada
positif.
Dampak Handphone bagi Pelajar
Disadari atau tidak memang segala sesuatu di dunia
ini selalu hadir dalam dua sisi (positif dan negatif), tak terkecuali telepon
selular, tinggal bagaimana kita mengelola agar sisi positif berperan lebih
dominan dibanding sisi negatifnya. Kiranya kita sepakat bahwa kecepatan dan
ketepatan akses komunikasi tentulah merupakan hal yang sangat positif bagi para
pelajar dan siapa saja yang hidup di jaman ini. Sekarang untuk melakukan
komunikasi cepat dan tepat cukup dengan sms. Saat itu untuk dapat menggali
informasi lintas dunia kita harus pergi ke warnet yang sudah barang tentu sulit
dijumpai di pedesaan. Sekarang cukup dengan telepon selular kitapun dapat
mengakses informasi melalui internet.
Di samping hal positif seperti tersebut di atas,
kehadiran telepon selular juga mengandung konsekwensi logis dengan berbagai
dampak negatifnya. Bagi pelajar, pemanfaatan telepon selular tanpa terkendali
berpotensi mencetak generasi pemalas dan berkepribadian menyimpang. Bagaimana
tidak? Pengguna telepon selular selaku konsumen kini telah sedemikian
dimanjakan oleh segudang fasilitas mudah dan murah yang ditawarkan produsen
untuk dapat mengakses informasi global tanpa batas, sehingga siswa yang nota
bene belum cukup memiliki perisai atau bekal mental yang memadai cenderung
lebih suka melihat, membaca bahkan mengambil sajian yang terlalu vulgar yang
bertentangan dengan nilai budaya dan ajaran agama semacam foto dan video
seronok/porno yang terdapat di internet. Hal inilah yang sering dijadikan
alasan keprihatinan akan maraknya penggunaan ponsel yang kini menjadi salah
satu trend kehidupan modern.
Memanfaatkan Ponsel Sebagai Media Pembelajaran
Kurang bijak kiranya jika sekolah mengambil jalan
pintas membuat aturan melarang siswa membawa ponsel ke sekolah sementara
sekolah senantiasa dituntut mengikuti laju perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi. Yang perlu sekolah lakukan berkenaan dengan trend ini adalah
mengelola bagaimana memetik sisi positif dengan memberdayakan ponsel siswa
sebagai media pendukung pembelajaran. Misalnya, sekolah mestinya memiliki
website resmi (jika memungkinkan) atau setidaknya Blog yang dikelola dengan
baik yang di dalamnya disediakan link ke situs-situs lain yang memuat informasi
edukatif dan dapat diakses melalui ponsel siswa. Setiap guru di sekolah
tersebut diminta berperan sebagai kontributor dengan menyusun resume bahan ajar
yang akan dan atau telah dibahas di ruang kelas, syukur jika para guru tersebut
mampu membuat bahan ajar dalam bentuk media interaktif untuk di upload dan
dapat di-download oleh siswa. Selain guru, siswa juga diminta berkontribusi
untuk memanfaatkan situs sekolah sebagai wahana untuk berkreasi (misal
penulisan pantun/puisi, cerpen, resep makanan, dsb), mengungkapkan pendapat,
atau sekedar mejeng dengan menampilkan foto-foto terbaik mereka.
Mengantisipasi penyalahgunaan ponsel pelajar di
sekolah tentu sekolah harus secara periodik melakukan pembinaan dan
pemantauan(dapat dilakukan melalui razia). Jika ditemukan penyimpangan dari
penggunaan ponsel tersebut, siswa bersangkutan dapat diberi sanksi sesuai kadar
penyimpangannya. Jika kadar penyimpangannya parah (misal berbau kriminal atau
porno vulgar) dapat diberi sanksi dikeluarkan dari sekolah.
Analisis :
Berdasarkan artikel diatas penulis bahwa hp merupakan bentuk
komunikasi massa. Jadi, media hp bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Hp
juga dapat mengakses segala informasi dengan sangat
cepat, mudah dan murah. Sehingga banyak orang memanfaatkannya sebagai alat
untuk memudahkan mencari informasi secara aktual. Terutama bagi para pelajar
dan mahasiswa untuk membantu mencari materi pelajaran secara cepat, sehingga
pada saat pembelajaran mereka mudah memahami pelajaran itu. Di dunia Pendidikan ponsel dapat membantu pelajar
dalam mengakses materi atau bahan yang akan dipelajari. Disamping itu
pemanfaatan telepon seluler juga bisa membuat pemelajar menjadi malas dan
berkepribadian menyimpang contohnya saja dengan adanya hp anak – anak yang
masih dibawah umur dapat mengakses video atau foto yang berbau pornografi dan
itu bisa merusak masa depannya. Untuk itu guru dapat memanfaatkan hal yang
positif itu kepada siswa untuk menggunakan hp sebagai media pendukung
pembelajaran. Seperti guru membuat blog yang berisi materi pembelajaran,
sehingga siswa dapat mengaksesnya dan mempelajari melalui ponsel siswa. Selain
guru, siswa juga dapat membuat blog sebagai sarana mengekspresikan sebuah
puisi, pantun dll. Sekolah juga mengontrol ponsel siswa apakah menggunakannya
dalam hal positif atau hal negative, selain itu juga melakukan pembinaan siswa
agar tidak terjerumus hal yang negative.
Kesimpulan :
Hp merupakan bentuk komunikasi massa. Jadi, media hp bisa
digunakan sebagai media pembelajaran. Hp memudahkan siswa mencari materi yang
akan dipelajari dan mengekspresikan hal positif melalui ponsel, selain itu hp
juga memudahkan guru untuk mencari materi yang akan diajar dan memberikan
materi pembelajaran melalui ponsel. Untuk bisa memanfaatkan ponsel dengan baik
yaitu dengan cara menggunakannya dalam hal positif tidak dalam hal yang
negative. Menurut saya dalam artikel itu bagi pembelajaran yaitu peran hp yang
mempunyai banyak dampak sebagai media pembelajaran, sehingga pengguna dapat
memanfaatkan dalam hal yang mampu membuat perubahan yang baik dan tidak
terjerumus pada perbuatan yang negative yang dapat merusak masa depannya.